Dalam wawancara terbaru dengan The New Yorker, Field mengaku dirinya kecewa ketika film tersebut diakuisisi oleh Miramax Films milik Harvey Weinstein setelah tayang di Festival Film Sundance pada 2001.
Baca juga: Tom Cruise janjikan evolusi di sekuel "Top Gun"
Weinstein dikenal sebagai produser yang kerap mengedit ulang film dari versi aslinya sesuai daya tarik massa. Saat itu, Field khawatir dirinya tidak punya suara dalam proses pengeditan untuk rilis film secara teatrikal.
“Saya menangis di kamar mandi. Saya menelepon Tom Cruise dan berkata, 'Sesuatu yang buruk telah terjadi'," kenang Field seperti ditulia Deadline pada Sabtu (14/1) waktu setempat.
"Dia [Cruise] pada dasarnya berkata, 'Beginilah cara mengatasinya. Ini akan memakan waktu enam bulan, dan kamu akan mengalahkannya. Tetapi kamu harus melakukan persis saran saya, langkah demi langkah'," imbuh Field menirukan apa yang dikatakan Cruise.
Cruise kemudian menyarankan agar Field tidak menunjukkan penolakan dan mengizinkan Weinstein untuk melakukan semua pengeditan. Setelah itu, tunggu respon penonton terhadap film hasil editan Weinstein.
Jika respon penonton buruk, Field harus mengingatkan bahwa "In the Bedroom" dalam versi aslinya memang lebih baik sebab itu telah mendapat kesempatan debut di Festival Film Sundance. Dengan begitu, Weinstein akan merilis film dalam versi aslinya.
Nasihat dari Cruise akhirnya berhasil. Film "In the Bedroom" akhirnya bisa meraup lebih dari dua puluh lima kali anggarannya dan mendapat lima nominasi Oscar, termasuk film terbaik.
Film terbaru Field, yaitu "Tár", adalah karya lain yang mendapat pujian kritis. Bintang filmnya, Cate Blanchett, baru-baru ini meraih Golden Globe dalam kategori aktris terbaik.
Baca juga: "Top Gun: Maverick" tayang lagi di bioskop
Baca juga: Tom Cruise akan syuting film di luar angkasa
Baca juga: "Top Gun: Maverick" hadir di CATCHPLAY+ hari ini
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023